Mengulas Rahasia Cara Menjadikan Kulit wajah dan Tubuh Halus serta Sehat

Berlangganan

Struktur Lapisan Kulit

Pada artikel Struktur Lapisan Kulit  ini kita akan banyak membahas tentang berbagai macam hal yang berhubungan dengan kulit sehingga nantinya apabila kita ingin mencoba beberapa metode untuk memutihkan ataupun menghaluskan kulit maka kita bisa mencernanya terlebih dahulu sehingga kulit kita tidak menjadi bahan percobaan atas ketidaktauan kita dalam merawat kulit. Secara Garis besar kulit  terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan kulit epidermis dan lapisan kulit dermis seperti yang akan di bahas pada tulisan di bawah ini.

Struktur Lapisan kulit
Struktur Lapisan kulit

Lapisan kulit Epidermis

Pada pokoknya Kulit mempunyai beberapa lapisam diataranya lapisan kulit epidermis dimana lapisan ini terdiri dari lapisan tanduk ( lapisan korneum ) bersama lapisan malpighi. Lapisan tanduk atau lapisan korneum termasuk kedalam lapisan kulit mati, yang mampu mengelupas beserta nantinya digantikan kembali oleh sel-sel baru. Lapisan malpighi pula masih memiliki lapisan lainnya contohnya : lapisan spinosum dan germinativum, dimana tiap-tiap memiliki guna sendiri-sendiri.Lapisan kulit spinosum berguna sebagai penahan gesekan dari luar. Sedangkan lapisan germinativum mempunyai fungso sebagai produsen pengganti lapisan sel-sel pada lapisan kulit korneum yang aktif membelah diri dari sel kulit mati.

Selain itu lapisan kulit epidermis mempunyai kandungan pigmen melanin yang dapat memberi warna pada kulit, berdasarkan hal itu amat penting buat menjaga kulit dari pancaran radiasi sinar UV yang dapat membakar kulit bersama merubah warna kulit kita  menjadi lebih gelap.

Lapisan kulit epidermis merupakan lapisan kulit bagian teratas pada struktur kulit manusia. Setiap manusia memiliki ketebalan kulit yang berbeda-beda satu beserta yang lainnya antara 400-600 µm, untuk kulit tebal terletak pada kulit telapak tangan dan kaki sedangkan kulit tipis mempunyai ketebalan sela 75-150 µm buat kulit tipis (kulit tipis ini selain telapak tangan beserta kaki, mempunyai rambut). Selain sel-sel epitel diatas, lapisan kulit epidermis terdiri dari lapisan-lapisan semacam :

a. Melanosit 

Melanosit merupakan lapisan kulit epidermis yang memiliki sel untuk menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.

B. Sel Langerhans cd 

Sel Langerhans cdmerupakan sel yang makrofag yang merupakan turunan dari sumsum tulang yang memiliki fungsi selaku perangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.

C. Sel Merkel, 

Sel Merkelmerupakan sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris yang fungsinya berhubungan dengan sistem neuroendokrin difus.
Pada lapisan kulit Keratinosit secara tersusun dari lapisan yang berda ter luar sampai ke dalam, memiliki susunan stratum yang diantaranya :

a. Stratum Korneum, 

Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel tipis, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin.

B. Stratum Lucidum, 

Stratum Lucidum, adalah  terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang amat tipis, beserta sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.

C. Stratum Granulosum, 

Stratum Granulosum adalah terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang berdinas sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.

D. Stratum Spinosum, 

Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini mempunyai fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel beserta melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini lebih dari satu terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

E. Stratum Basal/Germinativum,

Stratum Basal/Germinativum merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sampai jadi stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan.

Lapisan kulit Dermis

buat lapisan Lapisan kulit dermis terdiri dari pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat bersama kelenjar minyak. Kelenjar keringat tentunya menghasilkan keringat. Keringat yang dikeluarkan manusia dapat mencapai 2.000 ml setiap harinya. Namun keringat yang dihasilkan tergantung dari tingkat keperluan tubuh bersama pengaturan cuaca tubuh. Keringat mengandung air, garam beserta urea. Bersama fungsi dari lapisan kulit dermis ini adalah selaku organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran dan bibit penyakit, serta buat pengaturan suhu tubuh.

Lapisan kulit dermis terletak di bagian bawah kulit epidermis yang mempunyai ketebalan kulit berbeda-beda namun ketebalan kulit mampu mencapai 4 mm terpenting di daerah punggung. Lapisan kulit dermis sendiri mempunyai 2 susunan stratum tanpa batas yang nyata, yaitu stratum papilare beserta stratum reticular.

1. Stratum papilare,

Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, bersama leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).

2. Stratum retikulare, 

Stratum retikulare yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terpenting kolagen tipe I)

Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, bersama kelenjar sebacea.

1. Rambut yang merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis, yaitu Folikel rambut. Pada folikel rambut ini terdapat pelebaran jaringan yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.

2. Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin bersama kelenjar keringat apokrin

3. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang bersama mempunyai diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung granula sekretoris.

4. Kelenjar keringat apokrin, mempunyai ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis beserta hipodermis, bersama duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak beserta anus.

5. Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis dengan jumlah bervariasi mulai dari 100-900 meter persegi. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi trigliserida, lilin, squalene, bersama kolesterol beserta esternya.

Pada bagian bawah dermis, ada suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan subkutan serta mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut pun fasia superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah bersama pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di sela stratum papilare beserta retikulare, satu lagi di sela dermis bersama jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi contohnya arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe mempunyai lokasi sama dengan pembuluh arteri.

Buat mendukung guna kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis bersama subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, beserta sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, bersama Krause.

Kuku merupakan turunan dari struktur kulit kita. Kuku merupakan lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan spinosum.

Pada cuaca yang terbilang lumayan panas, kelenjar keringat menjadi lebih aktif bersama pembuluh kapiler di kulit akan melebar. Jika pembuluh kapiler mudah melebar akan memudahkan proses pembuangan air dari sisa metabolisme bersama mengaktifkan kelenjar keringat untuk terus mengeluarkan keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Bila penguapan menyebabkan suhu pada permukaan kulit menurun, kita tidak akan merasakan lagi. Namun apabila cuaca tubuh tidak mengalami penguapan yang berarti dan amat berkurang, maka suhu tubuh akan tetap beserta tubuh tidak mengalami kedinginan.

Dibawah ini merupakan beberapa fungsi dari sebuagh kulit diantaranya :

  •  Sebagai alat transportasi pembuangan keringat
  •  Selaku alat peraba/perasa
  •  Sebagai pelindung organ tubuh lainnya dari bbrbagai ancaman masalah kulit bagus dari pancaran radiasi dari sinar matahari
  •  Mengendalikan bersama membereskan suhu tubuh
  •  Tempat menyimpan lemak.
 Akhir kata Semoga Artikel Tentang Struktur Lapisan Kulit  bisa bermanfaat bagi para pembaca apabila ada salah dalam penulisan artikel ini mohon untuk dimaafkan ya .